Wednesday, August 6, 2008

Indonesia vs. Inggris (Bagian 1)

Sering kan kita lihat di Indonesia banyak tanda-tanda dalam berbahasa Inggris yang salah penulisannya. Macam-macam jenisnya, bisa ejaannya, tata bahasanya, salah pemakaian kata, dan sebagainya. Seperti ini nih, contohnya:


Ini adalah sebuah tanda di pintu hotel di daerah Bandung. Yang bener aja, Mas? Hotelnya mau melahirkan, ya? Kok, pakai kontraksi-kontraksi segala?

Tapi, melihat bahasa Inggris yang salah seperti itu sih, biasanya saya ga terlalu ambil pusing. Lagian, cuma tanda kecil saja, cuma diprint di kertas HVS dan ditempel seadanya. Ya, mungkin aja si Mas yang bikin, guru bahasa Inggrisnya pas di sekolah dulu kurang bagus, atau bisa jadi dia salah lihat kamus. Dimaklumi lah, namanya juga bahasa asing, bukan bahasa ibu kita sendiri. Saya sendiri juga suka salah-salah, kok, kalau menulis dalam bahasa Inggris; selain kata-katanya jauh lebih beragam dibandingkan dengan bahasa Indonesia, banyak dari kata-kata itu yang memang mirip-mirip. Yah, "construction" sama "contraction", ga jauh beda kan? (Tos dulu dong, Mas!!)

Nah, tapi terkadang, ada tanda-tanda yang mewakili banyak orang. Isi dari pernyataan itu pun diyakini banyak orang. Dan, mau sebagus apa pun pernyataanya, kalau digubah ke bahasa Inggris dan jadi salah, yah, jadi tidak terdengar bagus lagi.


Setengah dari diri saya ingin bertepuk tangan, menyemangati bapak-bapak ini, "Bagus, Pak! Memang harus sekarang dan memang harus saya!!!" Tapi sayang yang setengah lagi sedikit ingin mentertawakan. Maaf, ya, Pak, sungguh saya kagum dengan usahanya untuk berdemo, memperbaiki apa yang tidak baik. Saya sendiri belum pernah ikut turut ke jalan dan berdemo. Tapi, terus terang pesan yang serius dan menggugah hati pun, bisa terdengar konyol kalau salah diterjemahkan seperti itu.

Lalu, yang jauh lebih parah adalah pesan-pesan berbahasa Inggris yang salah, yang disampaikan oleh pemerintah atau badan-badan pemerintah. Bagaimana ya, seharusnya pemerintah kalau mau dihormati dan dipandang tinggi, tidak boleh membuat kesalahan-kesalahan seperti ini.

Ini adalah papan pesan yang berada di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Bukannya cuma salah, tapi juga membingungkan bagi orang-orang asing. Dalam bahasa Indonesia, papan ini berbunyi, "Bila Anda melihat sesuatu yang mencurigakan atau akan mengganggu keselamatan penerbangan, segera hubungi kami." Mungkin orang Indonesia bisa lebih akurat dalam menebak maksudnya, tapi saya membayangkan orang-orang asing mengernyitkan dahi untuk beberapa saat di depan papan ini. Dan ketika si "orang mencurigakan" sudah lewat jauh dari pandangan si bule, baru deh dia mengerti artinya. Yah, basi dong. Bukannya pesan ini lumayan penting, ya? Kalau ditulis secara salah begini, pesannya jadi tidak efektif, bukan?

Kalau yang ini adalah papan pesan dari pemerintah Kabupaten Cianjur. Bukan cuma tidak efektif lagi, tapi justru bertentangan dengan maksud awalnya!!!!! Aduh, bahaya sekali!

Setelah melihat papan ini, isu salah menerjemahkan ini berubah dari sesuatu yang tadinya ditertawakan, menjadi sesuatu yang lebih serius. Apakah sungguh pemerintah menyuruh menyembunyikan Narkoba? Tentu, tidak! Tapi, bagi orang-orang asing, cuma bagian "Hide drug" saja yang mereka mengerti. Salah siapa jadinya kalau ada yang menyembunyikan? Saya jadi berpikir, apa petinggi-petinggi negara ini tidak memastikan terlebih dahulu artinya? Atau, mereka asal jadi saja dan cepat-cepat pasang? Apa buat mereka pesan-pesan ini tidak sepenting itu sehingga tidak perlu dicek berulang-ulang sebelum benar-benar dipasang?

Menurut saya, kalau memang tidak perlu, tidak usah lah kita menulis pesan-pesan yang ditujukan untuk masyarakat memakai bahasa Inggris. Kalau memang perlu, pastikan dulu kalau terjemahannya benar. Bukannya apa-apa, tapi kalau malah jadi membingungkan, mendingan jangan dipasang. Pesan-pesan masyarakat dalam berbahasa Inggris ini sangat penting, menunjukan citra pemerintah, dan menunjukan citra Indonesia bagi orang-orang asing. Seperti moto kebanyakan tukang kayu, "Ukurlah dua kali, potonglah satu kali," begitu juga halnya dengan pesan-pesan ini. Pastikanlah pesannya benar berkali-kali, sebelum dipampangkan ke masyarakat.

Atau mungkin alternatif solusi yang lain, sengaja untuk membuat bahasa Inggris versi Indonesia, seperti apa yang negara tetangga kita punya??? Mungkin Indolish akan menyelesaikan masalah ini!!

1 comments:

Anonymous said...

If Manglish and Singlish is hard enough to distinguish, then how Indolish gonna be any different than those two?